Minggu, 12 Oktober 2014

Sejarah ULTRAS,HOOLIGAN,TORCHIDA,BARRABRAVA

 Ultras,Hooligan, Torcida, Barrabrava


Dangerous supporter in the world

Sepak bola, tidak pernah lepas dari yang namanya suporter, suporter diyakini menjadi senjata rahasia paling ampuh bagi sebuah klub sepak bola di dunia, mereka diyakini menjadi pemain ke-12 bagi sebuah klub, tidak jarang suporter gila ini mati-matian untuk memperjuangkan kejayaan klub mereka, nyawa pun dipertaruhkan,di blog ini, saya ingin mengulas tentang kelompok-kelompok suporter yang terkenal berbahaya di dunia, banyak sebenarnya, tapi di blog ini hanya akan diceritakan kelompok suporter yang banyak dikenal kalangan pecinta sepak bola, kita mulai dari yang pertama :

1. Ultras Italia

Ultras adalah jenis penggemar olahraga terkenal karena layar mereka fanatik dan rumit "dukungan". Mereka sebagian besar adalah Eropa dan pengikut tim sepak bola. Kecenderungan perilaku kelompok-kelompok ultras mencakup penggunaan suar (terutama dalam koreografi tifo), nyanyian / menyanyi dalam kelompok besar dan menampilkan banner di stadion sepak bola, yang semuanya dirancang untuk menciptakan suasana yang mereka percaya mendorong tim mereka sendiri dan mengintimidasi pemain lawan dan pendukung.

Tindakan kelompok ultras kadang-kadang bisa terlalu ekstrim dan kadang-kadang dipengaruhi oleh ideologi-ideologi politik atau pandangan tentang rasisme, dalam beberapa kasus ke titik di mana ideologi tengah fenomena ultras, dukungan bergairah dan setia tim seseorang, menjadi tontonan. dalam beberapa dekade terakhir, kebudayaan telah menjadi titik fokus bagi gerakan melawan komersialisasi olahraga dan sepak bola pada khususnya.
Sejarah

Sejarah
Asal mula gerakan ultras diperselisihkan, dengan kelompok pendukung dari berbagai negara membuat klaim semata-mata berdasarkan tanggal mereka yayasan. Tingkat perselisihan dan kebingungan dibantu oleh kecenderungan kontemporer (terutama di Eropa) untuk mengkategorikan semua kelompok pendukung fanatik terang-terangan sebagai ultras. Pendukung kelompok yang bersifat sebanding dengan ultras telah hadir di Brazil sejak 1939, ketika pertama torcida organizada dibentuk. Terinspirasi oleh torcidas dan layar berwarna-warni dari Piala Dunia 1950, pendukung Hajduk Split dibentuk Torcida split pada 28 Oktober 1950. Kelompok ini sering disebut sebagai ultras tertua / kelompok torcida gaya di Eropa.

Negara yang paling terkait dengan gerakan ultras adalah Italia. Italia lebih dulu ultras kelompok dibentuk pada tahun 1951, termasuk Granata Fedelissimi dari Torino. 1960-an melihat penyebaran berkelanjutan dan pengembangan kebudayaan dengan pembentukan Fossa dei Leoni dan San Anak laki-laki kelompok, yang pertama sering dianggap di Italia sebagai kelompok ultras penuh pertama. Para Ultras adalah istilah yang digunakan sebagai nama untuk pertama kalinya pada 1969 ketika pendukung Sampdoria membentuk Ultras Tito Cucchiaroni dan penggemar Torino membentuk Granata Ultras. Gaya dukungan yang akan menjadi identik dengan sepak bola Italia yang paling dikembangkan selama tahun 1970 sebagai kelompok yang lebih terbentuk dan dukungan aktif dari ultras menjadi lebih jelas, berbeda dengan budaya "tradisional". Menampilkan koreografi, tanda tangan spanduk dan simbol, bendera raksasa, drum dan kembang api menjadi norma sebagai kelompok yang bertujuan untuk mengambil dukungan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Dekade ini juga melihat kekerasan dan kerusuhan dari masyarakat Italia pada tumpang tindih waktu dengan gerakan ultras , menambahkan dimensi yang melanda sejak itu.

Gerakan ultras tersebar di Eropa selama tahun 1980, 1990 dan 2000-an, dimulai dengan negara-negara secara geografis paling dekat dengan Italia efek pada kultur sepakbola dari negara yang terlibat lebih mendalam di beberapa dan kurang pada orang lain,. Sebagai tingkat tertentu organisasi antara fans dan / atau tradisi dukungan penuh warna akan telah lama hadir di banyak negara. Jerman, Belgia dan Belanda, tiga negara yang sepakbola budaya lebih dipengaruhi oleh sepak bola Inggris pada perubahan, masa lalu yang signifikan berpengalaman. Sepak bola Inggris adalah contoh yang langka dari budaya sepakbola di Eropa yang belum banyak dipengaruhi oleh gerakan ultras.
karakteristik

Ultras kelompok biasanya berbasis di sekitarkelompok inti pendiri atau pemimpin (yangcenderung memegang kendali eksekutif), dengan subkelompok yang lebih kecildiselenggarakan oleh lokasi, persahabatan atau sikap politik. Ultras cenderung menggunakanberbagai gaya dan ukuran spanduk dan bendera bertuliskan nama dan simbol dari kelompok merekaBeberapa kelompok ultrasmenjual barang dagangan mereka sendiriuntuk mengumpulkan dana untuk melakukandisplay. Sebuah kelompok ultras dapat nomor dari beberapa penggemar untuk ratusan atauribuan, dengan kelompok yang lebih besarsering mengklaim seluruh bagian stadionsendiri. Kelompok ultras sering memilikiperwakilan yang liaises dengan pemilik klubsecara teratur, terutama mengenai tiket,alokasi kursi dan fasilitas penyimpanan.Beberapa klub menyediakan kelompokdengan tiket murah, ruang penyimpanan untukbendera dan spanduk dan akses dini ke stadionsebelum pertandingan untuk mempersiapkanmenampilkan. Jenis hubungan disukai sering dikritik ketika kelompok-kelompok ultrasmenyalahgunakan kekuasaan mereka.Hooliganisme



Sementara kelompok ultras dapat menjadi kekerasansebagian besar pertandingan dihadiri oleh ultras menyimpulkan tanpa insiden kekerasan. Tidak seperti perusahaanhooligan, yang utama tujuannya adalah untuk melawan hooligan dari klub lain, fokus utama dari ultras adalah untuk mendukung tim mereka sendiriHooligans biasanya mencobauntuk tidak menarik perhatian ketika mereka melakukan perjalanan;. Biasanya tidak mengenakan warna timuntuk menghindarideteksi oleh polisi. Ultras cenderung lebihmencolok ketika mereka melakukan perjalanan, dengan bangga menampilkan syaldan warna klub saat tiba secara massal, yang memungkinkan polisi untuk mengawasipergerakan mereka.



Namun, tampaknya ada tingkat crossover di beberapa negara antara ultras dan hooliganDi Italia, ketika klub Inggris Middlesbroughmemainkan pertandingan melawan AS Romapada bulan Maret 2006, tiga fansMiddlesbrough ditikam dalam serangan yangdituduhkan pada ultras Roma mendukung.






 2. Hooligan 

Kalo yang satu ini...banyak yang sudah tau. Memiliki arti yaitu fans bola yang brutal ketika tim bolanya kalah bertanding. HOOLIGAN merupakan stereotip sepakbola dari INGGRIS..tapi kemudian menjadi fenomena global...sebagian besar dari HOOLIGAN adalah para backpacker yang telah berpengalaman dalam bepergian...mereka sering menonton pertandinganyang beresiko besar..banyak dari mereka sering keluar-masuk penjara karena sering terlibat bentrok fisik...untuk mengantisipasi adanya kerusuhan,,gaya berpakaian mereka pun sudah dipersiapkan untuk berkelahi..mereka jarang menggunakan pakaian yang sama dengan tim mereka...dan memilih pakaian asal-asalan agar tak dideteksi oleh polisi...meski demikian,,mereka tidak menggunakan senjata...para HOOLIGAN biasanya tidak duduk dalam satu tempat bersama-sama dalam stadion,,tapi mereka berpencar-pencar.

Nih beberapa hooligan yang paling berbahaya di Inggris :                                                                              
                                                             
                                                       Millwall Bushwackers

Mereka adalah supporter fanatik klub sepakbola Millwal. Nama Bushwackers mereka ambil dari "plesetan" nama penyerbuan ketika perang saudara di Amerika. Dan nggak ada yang mau cari gara-gara dengan Hooligan satu ini. Mereka bahkan punya senjata khusus yang dirancang sendiri untuk menyerang supporter lawan, mereka menyebutnya dengan "The Millwal Brick".
Pada puncak kegiatan mereka di 1980-an, Bushwackers kerap membuat ulah serius selama pertandingan, dan bertanggung jawab atas beberapa kerusuhan terburuk dalam sepakbola Inggris. Dan mereka bangga dengan kelakuannya itu.

Walaupun setelah itu mereka tidak "segarang" sebelumnya, namun 2 supporter Wolverhampton tewas dibuatnya. Ditusuk oleh Pisau Stanley. Sementara di tahun 2002 lebih banyak lagi pertumpahan darah ketika malam pertandingan play off versus Birmingham City. Polisi menggambarkan kejadian malam itu sebagai kekerasan terburuk dan menjadi reputasi Bushwackers yang tidak akan tertandingi.




                                                                 Inter City Firm

Kelompok suporter fanatik pendukung West Ham United. Sekelompok hooligan yang aktif dari tahun 1970an sampai tahun 1990, yang mereka menamainya dengan Inter City Firm (ICF). Firm ini lah yang menjadi musuh bebuyutannya Millwall Bushwackers
 

Dinamakan Inter City sesuai dengan nama kereta yang mereka pakai untuk menyaksikan pertandingan away. Inter City Firm mempunyai kebiasaan unik dimana mereka meninggalkan kartu di tubuh lawan yang mereka serang dengan tulisan yang tertera: "Selamat, Anda baru saja bertemu dengan ICF."
 

Meskipun sama-sama menyukai kekerasan, Cass Pennant, seorang yang berpengaruh di ICF menyatakan ICF berbeda dengan Hooligan lainnya yang umumnya mereka rasis dan berhaluan Neo-Nazi. Namun tetap saja mereka bukanlah teman-teman yang baik.
Banyak contoh ekstrim perilaku kekerasan mereka telah didokumentasikan. Pertarungan sengit antara ICF dengan Millwall Bushwackers sempat diangkat ke dalam sebuah film berjudul "Green Street Hooligans"




                                                                  The Red Army

Manchester United adalah salah satu klub sepakbola terbesar dengan permainan yang indah, sehingga supporter fanatik mereka, The Red Army, dapat dikatakan memiliki jumlah terbesar dengan tingkat Hooliganisme tinggi di Britania.
Sementara nama The Red Army juga digunakan untuk merujuk kepada fans Man U pada umumnya, pada pertengahan 70-an nama itu menjadi identik dengan beberapa insiden menentukan dalam hooliganisme Inggris.

Bentrokan massal terekam pada tahun 1985. Kala itu The Red Army berseteru dengan Hooligan West Ham disekitaran kota Manchester.







                                 

                    
                                                                     Headhunters

Dihubungkan dengan Klub kota London, Chelsea, Headhunters merupakan klub Hooligan rasis yang juga kadang di kaitkan dengan Front Nasional dan Paramiliter Combat 18.
Pada 1999, headhunter telah disusupi oleh seorang reporter BBC yang menyamar sebagai anggota tapi punya tato singa yang salah (Fans berat Chelsea pasti tau Logo Singa Chelsea) - kesalahan berisiko yang membuat geram para Headhunters.

Mantan pimpinan Headhunters, Kevin Whitton, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1985 setelah melakukan suatu serangan yang dianggap sebagai salah satu insiden hooliganisme sepak bola terburuk yang pernah ada di Inggris. Ketika itu Chelsea mengalami kekalahan, Whitton dan lainnya masuk ke sebuah Bar sambil berteriak, "Perang, perang, perang!!". Beberapa menit kemudian manager bar yang berasal dari Amerika tersungkur sekarat dan seorang Hooligan berteriak kepadanya, "Kalian orang Amerika datang ke sini dan mengambil pekerjaan kami!"



3.Torchida 

Mereka seperti tak kenal lelah. Di Stadion Municipal, Poznan, Polandia, orang-orang yang beratribut warna dominan kotak-kotak merah-putih dengan setrip biru itu menari, bernyanyi, dan berteriak sejak sebelum kick-off sampai pertandingan usai. Mereka suporter Kroasia yang hari itu jumlahnya hanya sepertiga dari pendukung tim lawan, Republik Irlandia.

Suporter kami mungkin hanya 7.000-an orang, tak banyak, tapi teriakan mereka cukup keras untuk membantu kami,” kata pelatih Slaven Bilic setelah membawa Kroasia menundukkan Irlandia 3-1. »Bila kami keluar dan melihat suporter kami, itu sudah cukup,” bek Vedran Corluka menambahkan.

Mereka orang-orang dari negeri kecil di Semenanjung Balkan, Eropa tengah, yang baru eksis sebagai negara pada 1991 selepas pecahnya Yugoslavia. Jumlah penduduk Kroasia cuma sekitar 4,4 juta jiwa, bahkan kurang dari separuh penduduk DKI Jakarta.

Di sana sepak bola bak oksigen. Saat Anda lahir, hal pertama yang diberikan ayah Anda adalah sepak bola,” ucap Corluka, pemain yang pernah lama di Liga Inggris dan sekarang bermain di Liga Jerman. Itu ada dalam darah kami. Anda selalu menemui orang-orang bermain sepak bola di jalanan Kroasia.”

Dan prestasi di lapangan hijau dihargai lebih dari sekadar sukses dari dunia olahraga. Saat menyambut kepulangan para pemain Kroasia yang memberikan gelar juara ketiga Piala Dunia 1998, Presiden Franjo Tudman berkata, "Kemenangan sepak bola membentuk identitas nasional, sama seperti peperangan.”




4. Barrabravas

Barra brava adalah nama untuk kelompok pendukung terorganisir dari tim sepak bola di Amerika Latin. Gaya mendukung mereka sangat mirip dengan ultras Eropa. Aksi mereka termasuk berdiri sepanjang pertandingan, bernyanyi dan perilaku antusias lainnya. Beberapa barra bravas telah mengembangkan reputasi mereka sebagai hooligan versi Amerika Latin dan terkait dengan beberapa kelompok hooligan di Eropa. Fenomena ini berasal dari Argentina, Cili dan Uruguay pada 1950-an dan 60-an, tetapi telah menyebar ke seluruh Amerika pada tahun 1990. Di Brazil, kelompok yang sama bernama torcida di Meksiko, istilahnya bisa jadi barras dan porras.
Barras Bravas, demikian julukan bagi organisasi supporter bergaris keras di Amerika Latin. Argentina di samping Chile, Bolivia, dan Peru terkenal sebagai Negara yang memiliki anggota Baras Bravas terbesar di Amerika Latin.

Mereka yang menjadi bagian dari Barras Bravas tidak hanya seenak perut bertelanjang dada di bangku penonton sambil meneriakkan yel-yel bagi tim kesayangannya, tetapi juga tidak jarang berbuat ulah (www.barra-brava.com)

Di Argentina sebagian Barras Bravas yang terkenal brengseknya adalah supporter Indpendiente, Boca Juniors, River Plate dan Estudientes. Mereka tidak hanya menabuh gendang, meniup terompet, menyalakan dan melempar kembang api. Tetapi lebih dari itu mereka berani membuka pakaian seenaknya di tribun penonton  sampai menampakkan pantat-nya.

Jika mau disejajarkan, maka  Barras Bravas bisa disamakan dengan Ultras atau hooligan di Eropa. Fanatisme yang berlebihan pada tim kesayangan membuat  Barras Bravas rela melakukan apa saja demi dan untuk tim-nya. Mereka tidak hanya sekedar fans tetapi sudah melampauinya (ultra). Maka tepat disebut Ultras (Ultra-Fans).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar